Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan keberadaan Kampung Bermain (Kamber) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kenakalan remaja yang marak di Kota
Banjarmasin.
Hal ini disebutnya usai membuka secara resmi Kampung Bermain (Kamber) Ke 34, atau Kampung Bermain Ceria (Cerdas, Riang dan Aktif) di Kelurahan Tanjung Pagar Jalan Raya Kelayan B Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Menurutnya keberadaan Kampung Bermain dapat menjauhkan remaja dari pengaruh buruk gadget atau gawai serta media sosial.
Disebutnya pengaruh buruk inilah yang ditekan dengan aktif melakukan permainan tradisional dan menghabiskan energi remaja dalam kegiatan olahraga yang menyenangkan.
Walaupun, hingga kini belum ada penelitian yang komprehensif terkait hubungan berkurangnya kenakalan remaja dengan kampung bermain, Ibnu Sina mengatakan mengapa tidak dicoba lebih dahulu.
“Memang belum ada penelitian namun dibukanya Kampung Bermain dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif”
“Selain itu, ada pembinaan dari Kormi dan Induk Olahraga lainnya, yang terbaik dapat memberikan prestasi dan mengharumkan nama daerah
“Prinsipnya kita buka lebih dahulu, kita perbanyak, baru kita perbaiki, kita buka ruang, jangan sampai mulainya saja saat peresmian setelahnya bubar, ini harus terus berlanjut” tutur Ibnu Sina.
Diharapkannya dengan Kampung Bermain dapat merekatkan silahturahmi dan kekeluargaan.
“Masyarakat sambil berolahraga dapat saling mengenal satu sama lain, tidak saling asing dan merekatkan kekeluargaan” tutup Ibnu Sina.
Hal ini disebutnya usai membuka secara resmi Kampung Bermain (Kamber) Ke 34, atau Kampung Bermain Ceria (Cerdas, Riang dan Aktif) di Kelurahan Tanjung Pagar Jalan Raya Kelayan B Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Menurutnya keberadaan Kampung Bermain dapat menjauhkan remaja dari pengaruh buruk gadget atau gawai serta media sosial.
Disebutnya pengaruh buruk inilah yang ditekan dengan aktif melakukan permainan tradisional dan menghabiskan energi remaja dalam kegiatan olahraga yang menyenangkan.
Walaupun, hingga kini belum ada penelitian yang komprehensif terkait hubungan berkurangnya kenakalan remaja dengan kampung bermain, Ibnu Sina mengatakan mengapa tidak dicoba lebih dahulu.
“Memang belum ada penelitian namun dibukanya Kampung Bermain dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif”
“Selain itu, ada pembinaan dari Kormi dan Induk Olahraga lainnya, yang terbaik dapat memberikan prestasi dan mengharumkan nama daerah
“Prinsipnya kita buka lebih dahulu, kita perbanyak, baru kita perbaiki, kita buka ruang, jangan sampai mulainya saja saat peresmian setelahnya bubar, ini harus terus berlanjut” tutur Ibnu Sina.
Diharapkannya dengan Kampung Bermain dapat merekatkan silahturahmi dan kekeluargaan.
“Masyarakat sambil berolahraga dapat saling mengenal satu sama lain, tidak saling asing dan merekatkan kekeluargaan” tutup Ibnu Sina.